Puluhan rumah warga di Desa Damak Maliho, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang, Kamis sore (07/05) direndam banjir.
Curah hujan yang cukup deras itu merendam badan jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Bangun Purba - Gunung Meriah. Tinggi air diperkirakan mencapai 60 hingga 70 cm. Sampai berita ini diturunkan pukul 21.00 WIB, hujan masih turun.
Ardi salah seorang tokoh pemuda di Bangun Purba mengatakan, kondisi air selama ini tidak pernah seperti ini. Hujan deras bagaimana pun, belum pernah airnya meluap ke jalan.
Menurutnya, kondisi drainase disana telah mengalami sedimentasi. Banyak yang tertutup pasir dan sampah. Sehingga air yang datang dari PTPN 4 Kebun Adolina di atas tidak tertampung oleh drainase. Akibatnya air meluap ke jalan dan rumah penduduk.
"Mobil besar seperti Colt memang masih bisa melintas. Tapi untuk mobil ukuran kecil seperti sedang atau Kijang menggunakan minyak bensin tidak bisa melintas. Terpaksa harus menunggu air surut", kata pengusaha muda mobil pengangkutan itu.
Ardi tidak tahu persis jumlah rumah penduduk yang terendam banjir. "Persisnya belum tahu jumlah rumah penduduk yang terendam banjir. Tapi pastinya di dusun IV tempat tinggal saya ini ada 4 rumah warga yang terendam. Sedang dusun lainnya saya belum ngeceknya", ucap Ardi.
Sementara pihak Muspika sampai saat ini belum nampak di lokasi bencana banjir tersebut. Sementara masyarakat yang rumahnya di genangi air, terpaksa harus memindahkan peralatan dan perabotanya ke tempat yang lebih aman. (nur/dn)
Curah hujan yang cukup deras itu merendam badan jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Bangun Purba - Gunung Meriah. Tinggi air diperkirakan mencapai 60 hingga 70 cm. Sampai berita ini diturunkan pukul 21.00 WIB, hujan masih turun. Ardi salah seorang tokoh pemuda di Bangun Purba mengatakan, kondisi air selama ini tidak pernah seperti ini. Hujan deras bagaimana pun, belum pernah airnya meluap ke jalan.
Menurutnya, kondisi drainase disana telah mengalami sedimentasi. Banyak yang tertutup pasir dan sampah. Sehingga air yang datang dari PTPN 4 Kebun Adolina di atas tidak tertampung oleh drainase. Akibatnya air meluap ke jalan dan rumah penduduk.
"Mobil besar seperti Colt memang masih bisa melintas. Tapi untuk mobil ukuran kecil seperti sedang atau Kijang menggunakan minyak bensin tidak bisa melintas. Terpaksa harus menunggu air surut", kata pengusaha muda mobil pengangkutan itu.
Ardi tidak tahu persis jumlah rumah penduduk yang terendam banjir. "Persisnya belum tahu jumlah rumah penduduk yang terendam banjir. Tapi pastinya di dusun IV tempat tinggal saya ini ada 4 rumah warga yang terendam. Sedang dusun lainnya saya belum ngeceknya", ucap Ardi.
Sementara pihak Muspika sampai saat ini belum nampak di lokasi bencana banjir tersebut. Sementara masyarakat yang rumahnya di genangi air, terpaksa harus memindahkan peralatan dan perabotanya ke tempat yang lebih aman. (nur/dn)
