Sukses Peduli Sosial Covid 19, REI Sumut Kembali Peduli Anak Yatim

Alhamdulillah. Setelah sukses melaksanakan aksi sosial "Peduli Melawan Wabah Covid 19", dengan membagikan 1200 paket

SMPN 1 Galang Salurkan 160 Paket Sembako

SMP Negeri 1 Galang juga turut ambil bagian menyalurkan paket sembako kepada warga yang terkena dampak wabah covid 19

Minggu, 31 Mei 2020

Telah Berpulang ke Rahmatullah Bapak Sakuri Warga Tanah Merah Kec Galang

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah Bapak Sakuri, 70 tahun penduduk Desa Tanah Merah, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang tadi pagi sekitar pukul 40.30 WIB. Menurut keterangan, almarhum dikebumikan sebelum sholat zuhur di tanah wakaf pekuburan muslim Desa Tanah Merah.

Semoga almarhum husnul khotimah. Diampuni segala dosa-dosanya dan diterima segala amal ibadanya. Bagi keluarga yang ditinggal semoga tabah dan tawaqal menghadapi musibah  ini. Amnin ya robbal ‘alamin. (Red-DN)

Share:

Sabtu, 30 Mei 2020

Ayo, Lihat Gaya Halal Bihalal Anak Galang

Galang, (Dessernews)
Ustadz Antoni, Ustadz Amin, Edi, Dodoni dan beberapa pemuda lainnya melakukan halal bihalal di rumah Andi Sahputera di Lingkungan VII Kampung Agam Kelurahan Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Jum'at malam (29/05). 

Sebagai tuan rumah, Andi pengusaha Tahu di Galang memfasilitasi acara halal bihalan itu secara amat sederhana. Tidak ada kemewahan dan kegermelapan dalam acara tadi malam  selain rasa syukur dan doa yang dipanjatkan.
Meski mereka tidak duduk di organisasi massa atau OKP. Namun mereka masing-masing memiliki basis massa di daerahnya. Karena mereka aktif di bidang keagamaan (dakwah). Mereka terbilang orang orang yang peduli terhadap massa depan generasi muda saat ini.

Dengan semangat silaturahim, mereka berharap dan berdoa semoga pandemic virus Corona yang sangat mengganggu aktivitas ummat ini dapat cepat berakhir. Amin ya Allah ya robbal alamin. (Edi-DN)

Share:

Jumat, 29 Mei 2020

DESSERNEWS.COM Menerima Informasi Kabar Duka Cita

Redaksi www.dessernews.com menerima informasi tentang kabar duka atau berita kemalangan dari pembaca. Bagi pembaca setia www.dessernews.com bila ada anggota keluarga atau tetangga yang kemalangan atau meninggal dunia dapat menginformasikan ke whatsapp redaksi www.dessernews.com nomor : 082260637271

Informasi tersebut akan dipublikasikan secara gratis di rubrik kabar duka dengan syarat identitas yang lengkap : nama/jenis kelamin,  umur, agama, alamat (dusun / lingkungan, desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi). 

Kemudian tanggal dan jam meninggalnya serta tanggal dan jam dikebumikan. Bila ada pas foto atau foto tunggal almarhum / almarhumah semasa hidupnya dapat dikirimkan juga. Terakhir nama penyampai pesan atau berita harap dituliskan.

Seluruh konsekwensi hukum yang timbul dari (kebenaran)  informasi yang disampaikan merupakan sepenuhnya tanggung jawab penyampai berita/ pesan. Redaksi
Share:

2 Bulan Tertahan di Sumbar, Ajo Indra Mohon Doa Agar Bisa Pulang Ke Galang Malam Ini

Ajo Indra
Deli Serdang, (Dessernews)
Bagaikan ikan masuk ke dalam bubu, masuk gampang keluar susah. Begitulah  kisah perjalanan Ajo Indra ketika pulang kampung ke Sumatera Barat pada awal bulan April lalu.  Ia tertahan di kampungnya selama hampir 2 dua bulan.

Penduduk jalan Perintis Kemerdekaan Lingkungan III, Kelurahan Galang Kota ini pada awal April lalu pulang kampung.  Kebetulan kampung halamannya di Koto Gadang, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Semula  dia bersama rombongan keluarganya  berniat hanya dua minnggu di sana. Setelah itu kembali ke Galang.  Waktu dua minggu menurut Indra  sudah cukup untuk berkeliling bersilaturahmi dengan sanak famili dan keluarga disana.

Tetapi apa lacur. Saat minggu pertama bulan ramadhan kemarin suami Nofrita ini hendak pulang, rupanya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperketat keluar masuknya warga disana. Warga dari luar tak bisa masuk Sumbar, demikian juga sebaliknya. Warga Padang tidak diijinkan keluar. 

Akhirnya Ajo Indra bersama anak dan istrinya  yang semula berniat ingin kembali ke Galang dua pekan sebelum lebaran menjadi tertahan dan tertunda. “Kami gak bisa pulang karena pemerintahan daerah disini melakukan penjagaan ketat masalah Covid 19 ini”, ucap Indra kepada dessernews.com Kamis malam (28/05) melalui telepon seluler.

Selama tertahan sekitar hampir 2 bulan Indra tak bisa pergi kemana – mana. Ia seperti merasa di isolasi oleh situasi dan kondisi disana. “Gak bisa kemana-mana pak. Mereka gak ada yang berani menerima kita. Kakak sepupu aja gak mau di datangi”, cerita Indra.


Ajo Indra bersama anak dan istri 
“Tetapi malam ini kami sudah bergerak pak dari kampung menuju Galang. Karena kabarnya sekarang sudah boleh melintas karena sudah ada pelonggaran”, sebut Ajo seraya memohon doa masyarakat  Galang agar ia bersama keluarganya bisa pulang ke Galang dalam keadaan selamat dan sehat Sehat Wal 'afiat. 

“Mohon doanya ya pak, semoga selamat sampai tujuan”, ucap Indra mengakhiri pembicaraan. Ajo Indra seorang pengusaha foto kopi dan ATK (Alat Tulis Kantor) di jalan Perintis Kemerdekan Galang Kota. Putra Minang kelahiran Kota Gadang Kecamatan Padang Ganting ini terbilang salah satu pengusaha pribumi yang  gigih dan sukses.

Mengawali usahanya sebagai tukang foto kopi di Galang, Ajo Indra menyewa tempat berupa kios kecil. Di kios itulah ia tinggal sambil berusaha. Tetapi setelah dua puluh tahun kemudian, Indra mampu membeli sebuah ruko di pusat bisnis Galang Kota. Tak hanya itu. Ajo yang dikenal ramah dan suka bersedekah ini juga telah membuka cabang foto kopi di Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai. (10/DN)

Ajo Indra bersama rombongan keluarga dari Galang


Share:

Kamis, 28 Mei 2020

Dua Kali Kemalingan, Pengelola LKP INTeL Com GLOBAL INDO Minta Polsek Galang Tangkap Pelaku


Galang, (Dessernews)
Sungguh sedih nasib Cintia Anugerah, 19 tahun. Selama tiga bulan ini ia telah ditimpa musibah kemalingan dua kali. Pertama tanggal 14 Pebruari 2020, sepeda motor dan handphone berikut dompet berisi uang Rp 500.000 di curi. Kemudian 24 Mei 2020 saat malam takbiran,  LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) LKP INTeL Com GLOBAL INDO yang ia kelola di bongkar maling.

Dari LKP Intelcom Global Indo  yang berlamat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Lingkungan II Kelurahan  Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang,  malingnya berhasil membawa kabur  4 unit komputer beserta CPU, 1 unit blower AC serta 1 unit kipas angin dan 1 unit mesin air Sanyo.

Menurut keterangan Cintia, kejadian pembongkaran LKP nya itu diperkirakan pada saat malam takbiran, Namun jam pastinya ia tidak tahu. Ia tahu besok paginya dikabari tetangganya, Teguh pemilik meubel Jepara sebelah rukonya. “Malam kejadian itu saya tidak di LKP. Saya di Kisaran lagi pulang kampung. Saya tahunya  besok harinya dari tetangga sebelah. ”, ucap Tia kepada dessernews.com, Kamis (28/05). 

Sebelumnya, bulan Januari lalu Ruko tempat Cintia menyelenggarakan kursus dan pelatihan itu juga pernah di bongkar maling. Satu unit sepeda motor merek Honda Beat warna putih biru BK 6117 VBI , dan sebuah dompet warna hitam  berisi ATM, KTP, uang tunai , STNK , dan sebuah hp merk Oppo A50 dicuri pelaku. 

“  Saat itu saya ada di ruko sedang  tidur . Saya tidur jam 2 malam. Tapi saat saya bangun pukul 5 pagi melihat pintu kamar sudah terbuka dan pintu ruko bawah sudah terbuka dan sepeda motor sudah tidak ada pak”, ucap Cintia.

Pintu Ruko LKP INTeL Com GLOBAL INDO berantakan di jebol maling
Remaja putri yang bertugas sebagai pengelola serta instruktur bahasa Inggris di LKP INTeL Com GLOBAL INDO ini telah melaporkan peristiwa pencurian itu ke Polsek Galang.  Cintia berharap pihak kepolisian Sektor Galang dapat segera meringkus dan membekuk pelakunya. “Kasusnya ini sudah kami laporkan ke Polsek Galang. Semua keterangan sudah di sampaikan.  Saya berharap semoga pelakunya dapat segera ketangkap”, kata Cintia berharap. (01-DN)
Share:

Tentang Kami

Kami adalah pegiat media sosial yang peduli dengan medsos sebagai media interaksi serta komunikasi. Kami melihat saat ini banyak pegiat media sosial, baik secara individu maupun komunitas atau group menyampaikan informasi – informasi  masalah sosial, budaya, pembangunan dan bahkan peristiwa.


Namun harus kami akui, masih banyak penyampaian informasi yang disampaikan pegiat medsos belum benar, tidak lengkap dan kurang bijak. Sehingga tidak jarang informasi yang disampaikan justru membingungkan, bahkan menimbulkan. ujaran-ujaran yang tak bertanggung jawab.

Untuk itu kami telah mengkemas media sosial kami sebagai portal berita melalui www.dessernews.com untuk mengajak masyarakat dan teman-teman para pegiat medsos dimana pun berada guna menjadikan media sosial kami ini sebagai tempat menyampaikan informasi yang baik dan benar, melahirkan inovasi baru, bertukar gagasan, juga menghargai perbedaan pendapat dengan cara yang santun.

Meski demikian, www.dessernews.com tetap mengharapkan dan membutuhkan masukan dan informasi dari masyarakat. Kami berkeinginan, www.dessernews.com mampu mengisi kekosongan informasi yang tidak pernah disentuh media mainstream. Dan kami berterkad,  www.dessernews.com kelak mampu menjadi alat percepatan pembangunan, khususnya pembangunan di daerah. Wassalam.

Kontak Kami : 081260637271
Share:

Karena Melihat Iklan Game di Facebook, Zahra Menjadi Mualaf

Mendapat hidayah dari melihat iklan game di facebook, wanita itu akhirnya masuk Islam. Ia tidak menyangka bila iklan yang semula dianggapnya terlalu seksi itu bisa menjadikannya seorang mualaf.

Zahra Fielding, perempuan Australia menceritakan awal mulanya ia masuk Islam. Zahra tidak menyangka dirinya akan menemukan teman baru lewat sebuah permainan daring.

"Saya mengunduh game tersebut karena penasaran. Saya melihatnya di iklan Facebook, yang menurut saya kurang pada tempatnya," kata Zahra yang menganggap iklan tersebut cukup seksis.

'Game' yang Zahra unduh adalah 'Game of Sultans', yang merupakan simulasi 'role-playing' atau memainkan peran dalam sebuah kekaisaran.

Setelah mulai memainkan, ternyata menurutnya, 'game' tersebut tidak seksis seperti yang dijual di dalam iklan dan justru berdampak pada kehidupannya.

"Game ini hadir di momen terpenting kehidupan saya. Sebelumnya saya merasa kesepian dan tak punya arah. Saya tidak merasa bangga dengan karir, maupun kehidupan pribadi dan sudah lama melajang."

Dalam 'game' yang melibatkan kerjasama dalam kelompok untuk mengalahkan musuh, Zahra bergabung dalam kelompok yang berisi lima pemain perempuan dari Australia dan Asia.

"Dalam game ini, saya bertemu dengan sekelompok orang dari negara berbeda yang mungkin tidak akan pernah saya temui."

Khawatir akan dihakimi
Salah satu pemain dalam kelompok Zahra adalah Kim Assikin, seorang perempuan dari Singapura yang beragama Islam. "Ketika kami mulai bertukar pesan, saya langsung merasa nyambung berbicara dengannya. Tidak tahu mengapa dan bagaimana, tapi kami betul-betul saling sahut-sahutan."

Kim awalnya sempat merasa tidak percaya diri ketika harus memasang fotonya di kelompok chat bernama Discord, yang terkenal di kalangan 'gamers', karena ia adalah satu-satunya pemain yang mengenakan hijab.

"Saya agak khawatir tentang bagaimana teman-teman saya dalam kelompok akan melihat saya, 'apakah mereka akan menghakimi saya karena agama saya'?" katanya.

Namun, akhirnya Kim memutuskan untuk jujur kepada anggota kelompoknya, yang selalu sedia menolongnya bila ada masalah.

"Saya baru kehilangan Ayah saya sebelum saya main game ini. Jadi berhubungan dengan mereka sedikit memberikan kedamaian, dan membantu mengalihkan perhatian saya," kata dia.

"Jadi, saya tidak mau membohongi mereka. Saya yakin mereka dapat menerima saya apa adanya.Saya pikir hijab adalah lambang penindasan'.

Semakin Zahra dekat dengan Kim, semakin ia berani membicarakan topik keagamaan. Meski sebelumnya tidak beragama atau ateis, Zahra merasa pandangan tentang Islam telah terkontaminasi oleh pengalamannya di masa lalu.

"Satu-satunya hubungan saya dengan Islam adalah beberapa tahun lalu, ketika salah satu teman baik saya mulai berpacaran dengan pria Muslim Afghanistan," kata dia.

"Pada waktu itu, pria itu adalah Muslim yang taat, tapi sekarang saat saya sudah tahu banyak tentang kepercayaan Islam. Sebelumnya saya pikir dia seorang penindas atau sangat mengontrol."

Bagi Zahra, pengalaman temannya, yang saat itu mulai memakai hijab, serta penggambaran negatif agama Islam di media membuatnya memiliki prasangka buruk soal perempuan yang memakai hijab demi agama.

"Saya pikir hijab adalah lambang penindasan. Tapi saya tidak pernah punya kesempatan bertanya tentang ini kepada siapapun. Jadi, saya bertanya kepada Kim … dan saya ternyata saya salah besar," kata dia.

"Ketika seorang perempuan mengenakan hijab, tujuannya agar orang mengenal mereka karena kepribadiannya, bukan karena penampilannya," kata Zahra. "Ini sesuai dengan pandangan saya, dan sesuai dengan pola asuhan saya. Selama ini saya dihakimi berdasarkan penampilan fisik saya." lanjutnya.

Berganti kepercayaan dari ateis menjadi Islam
Percakapan mengenai hijab berujung kepada pembicaraan soal kepercayaan Islam secara keseluruhan. Namun, Kim sempat merasa minder karena merasa pengalamannya tidak bisa mewakili seluruh umat Muslim.

"Ketika Zahra mulai bertanya kepada saya tentang Islam, saya sesungguhnya sangat takut," kata Kim sambil tertawa. "Saya takut karena saya bukanlah sosok perempuan Muslim. Saya selalu berpikir saya adalah pemberontak."

Ketika kecil, Kim dipaksa untuk mengenakan hijab dan taat beribadah oleh ibunya. Ia dibesarkan dalam keluarga yang menerapkan banyak aturan dan sering dicari kesalahannya.

"Pertanyaan dari [Zahra] membuat saya merefleksikan diri, apakah saya sudah benar-benar cukup taat beragama," kata Kim.

Kim mengatakan merasa senang ketika Zahra bertanya soal kepercayaan yang sudah ia peluk sejak kecil itu. Diam-diam, ia berdoa kepada Tuhan, "Jika benar Zahra memang ditakdirkan untuk menemukan-Mu, mudahkanlah".

"Tapi tentu saja saya tidak mengucapkannya terang-terangan! Saya takut Zahra berbalik dan 'lari ketakutan'. "Menurut Zahra, Kim justru jauh dari sebutan pendakwah.

"Kim orangnya sangat tertutup. Malah kalau saya mau tahu informasi soal Islam darinya, saya harus aktif bertanya karena dia sadar tidak mau memaksakan kepercayaannya kepada saya," kata Zahra.

"Seandainya ada orang yang secara sengaja mengajak saya untuk masuk Islam, saya justru tidak akan pernah masuk Islam dan malah akan menolaknya."

'Apakah sopan kalau saya mulai memakai hijab?' Setelah sekian lama mempelajari Islam, Zahra merasa semakin dekat dengan kepercayaan tersebut. "Ini adalah perjalanan menyenangkan buat saya. Saya tidak tiba-tiba bilang, 'Halo teman-teman, saya akan menjadi Muslim sekarang," katanya.

"Langkah ini dimulai ketika suatu hari saya bertanya pada Kim, 'apakah sopan bila saya mulai memakai hijab? Saya ingin tahu bagaimana rasanya mengenakannya'."

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Zahra semakin percaya diri untuk menutup rambut dan kepalanya di akhir pekan, dan lama kelamaan mengenakan sorban di tempat kerja.

"Awalnya tidak ada yang bertanya. Lalu, setelah beberapa hari, beberapa teman kerja mulai penasaran. Mereka bilang, 'apakah kamu salah potong rambut atau lagi menciptakan tren rambut terbaru?" kata Zahra sambil tertawa.

"Percakapannya berujung ringan. 'Ya, sebenarnya saya sedang mempelajari Islam dan tidak yakin apakah saya harus mulai mengenakan hijab atau tidak. Jadi saya sedang mencari jawabannya'." jawabnya kepada mereka.

Rencana menikah dan pindah ke Malaysia
Sejak awal tahun ini, Zahra mulai beribadah di masjid di Brisbane, bernama Kuraby Mosque dan mengucapkan kalimat syahadat, tanda berpindah agama ke Islam. Ia adalah satu dari ribuan warga Barat yang pindah ke agama tersebut setiap tahunnya.

Zahra percaya semua orang sebetulnya lahir sebagai Muslim. Menurutnya, ia tidak mengganti agama, namun kembali ke agama tersebut.

"Saya memberitahu kepada teman Muslim yang membantu saya ketika mengucap kalimat syahadat bahwa saya tertarik untuk dijodohkan karena saya lelah disakiti dan ingin langsung bersuami saja," kata dia.

"Lalu ia membantu melengkapi profil saya dalam sebuah aplikasi pernikahan Muslim." Seperti ketika Zahra bertemu teman barunya secara online, kali ini, ia juga sudah menemukan tunangan lewat teknologi online.

"Tunangan saya bertugas mengedit konten digital dalam sebuah organisasi [Muslim] di Kuala Lumpur. Dia bilang kalau dia sangat tertarik pada cerita saya dan ingin tahu proses saya menemukan Islam," kata dia.

"Setelah beberapa hari chatting, akhirnya saya pikir 'ok, saya ingin mencoba dan menjaga agar hubungan ini tetap halal. Bagaimana cara kita melakukannya kalau dia tinggal di Malaysia dan saya di Australia?'"

Hubungan halal yang dimaksudkan Zahra adalah hubungan menurut hukum Islam, di mana keluarga dari pasangan sudah harus saling bertemu untuk memastikan hubungan tersebut tidak dijalankan sembunyi-sembunyi.

Bagi Zahra dan pasangannya, jarak bukanlah kendala. Melalui panggilan video, mereka mengenalkan keluarga masing-masing.

Ketika penutupan perbatasan Australia nanti diangkat, Zahra berencana akan segera pindah ke Malaysia untuk menikah. Kim mengatakan akan hadir dalam pernikahan Zahra dan "In sha Allah" siap bertemu dengan teman 'gamer' nya untuk pertama kali.(Rbk/01-DN)

Share:

Rabu, 27 Mei 2020

REI DKI Jakarta Salurkan Bantuan 1.000 Paket Sembako

Real Estat Indonesia ( REI ) DPD DKI Jakarta memberikan bantuan 1.000 paket sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19. Penyerahan ini dilakukan oleh Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F. Iskandar kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria secara simbolis. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program "REI DKI Jakarta Peduli 2020" bersama kolaborasi dengan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk seluruh pengusaha bertajuk "Kolaborasi Sosial Berskala Besar". Arvin mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial pengusaha yang tergabung dalam asosiasi REI DKI Jakarta. lewat program“ REI DKI Jakarta Peduli 2020 ”kami mengadakan rangkaian bantuan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19,” terang Arvin dalam keterangan tertulis yang diterima Dessernews.com , Kamis (28/5/2020).
Share:

Pelaksanaan Pilkada Tetap 9 Desember 2020

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pelaksanaan Pilkada 2020 tetap dilaksanakan 9 Desember 2020 dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Menurut dia, desakan Pilkada ditunda hingga 2021 pun tak menjamin virus Corona berakhir.

"Opsi diundur di 2021 Maret atau September, itu pun tidak menjamin. Dulu kita memang punya harapan pada waktu rapat yang pertama, harapan kita, mungkin situasi kita belum jelas saat itu seperti apa virus ini ending-nya. Kita waktu itu skenarionya adalah 2021 itu aman," ujar Tito dalam rapat kerja virtual bersama Komisi II DPR RI, Rabu (27/5).

Ia melanjutkan, berdasarkan paparan Kementerian Riset dan Teknologi dalam rapat terbatas bersama Presiden dan jajaran menteri, kemungkinan kondisi 2021 masih sama dengan keadaan saat ini. Jika vaksin ditemukan tahun depan, maka perlu waktu lagi untuk pembuatan massal dan pendistribusiannya kepada masyarakat.

Tito menuturkan, rencana optimistis pandemi Covid-19 akan terkendali pada akhir 2021 atau 2022. Dengan demikian, Pilkada 2020 tetap diselenggarakan pada Desember tahun ini sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 (Perppu) tentang Pilkada.

Namun, lanjut dia, pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 harus dengan penerapan protokol kesehatan. Tahapan kampanye misalnya, dapat dibatasi kegiatan di luar ruang dan dialihkan kampanye secara virtual.

Ia juga mencontohkan, tahapan pemutakhiran data pemilih yang dilaksanakan secara sensus dapat tetap digelar saat pandemi. Ia melihat proses validasi data penerima bantuan sosial oleh Kementerian Desa dan Kementerian Sosial yang dilakukan secara langsung ke warga secara door to door dapat dilaksanakan. "Kami kira pilkada 9 Desember ini kami sarankan tetap kita laksanakan namun protokol kesehatan betul-betul kita komunikasikan dan koordinasikan," kata Tito. (Rbk/DN)

Share:

Wakil Gubernur Sumut H Musa Rajekshah SH Berikan Cenderamata Kepada Tokoh Masyarakat Galang


Junianto Tarigan menerima bingkisan dari Tim Sukses Bang Ijek Center
Galang, (Dessernews)
Wakil Gubernur Sumatera Utara, H Musa Rajekshah  SH Kamis memberikan cenderamata  kepada sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Galang. 

Pemberian cenderamata tersebut sebagai tanda ingat Musa Rajekshah kepada masyarakat Galang yang telah memberikan dukungan kepada dirinya. 

"Jangan pandang nilainya ya pak. Ini hanya sebagai tanda ingat bahwa Bang Ijek tidak akan pernah melupakan dukungan masyarakat Galang khususnya dan masyarakat Sumatera Utara umumnya", ujan Sofi Sembiring Ketua Tim Sukses Bang Ijek Center Kepada Junianto Tarigan salah seorang tokoh masyarakat  Galang di Rumah Makan Uni Evi  di jalan besar Galang, Kamis (27/05). 

Selain tokoh masyarakat Galang, H Musa juga memberikan cenderamata kepada tokoh masyarakat Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, Telun Kenas, Tiga Juhar dan beberapa Kecamatan lainnya di Kabupaten Deli Serdang. 

Sofi Sembiring menyampaikan permintaan maafnya dia belum bisa menurunkan langsung Wakil Gubernur H Musa Rajekshah SH kepada masyarakat Galang. Hal ini karena disebabkan Covid 19.

"Bang Ijek sebenarnya ingin sekali berjumpa dengan bapak bapak dan saudara sekalian. Tapi karena physical distancing, maka beliau minta agar paket ini diantar langsung. Jadi bang Ijek minta maaf bila belum bisa bertemu dengan bapak bapak di Galang", ucap Sofi. 

Sementara Junianto Tarigan salah seorang tokoh masyarakat Galang mengucapkan terima kasih kepada Bang Ijek yang masih mengingat masyarakat Galang. 

"Bagi kami bukan nilainya yang penting. Tapi bagaimana tali silaturahmi dan hubungan kebatinan dengan Bang Ijek itu yang utama dan bisa terus terbangun", kata Tarigan. 
Junianto Tarigan berharap dan berdoa semoga Bang Ijek sekeluarga diberi kesehatan dan tetap dalam lindungan Allah subhana wa ta'ala. Begitu juga Pak Edy Rahmayadi, semoga diberi kekuatan dan kesabaran dalam memimpin Sumatera Utara yang masyarakatnya sangat majemuk dan multi etnis. (Nurdin Barus) 
Share:

Selasa, 26 Mei 2020

Rumah Tengku Rafika Dewi Warga Galang Dibobol Maling

Galang, (Dessernews)
Raut wajah Tengku Rafika Dewi, 39 tahun tampak sembab dan matanya merah. Tubuhnya lemas seperti tak kuasa untuk berjalan. Namun pipinya sembab dan tubuhnya gemetar bukan karena dianiaya atau korban KDRT. Melainkan Rafika seharian menangis karena rumahnya, Selasa (25/05) dini hari sekitar pukul 02.00WIB dibobol maling. Akibatnya,  uangnya sekitar Rp 6.300.000 serta rokok barang dagangannya ludes dibawa kabur pencuri. 

Aksi pencurian itu baru diketahui ibu dua orang putri itu ketika ia hendak mempersiapkan diri melaksanakan sholat subuh. Dilihatnya, laci kios rokoknya sudah beserakan. Begitu juga rokok barang dagangan yang baru dibelanjakanya habis tak tersisa. 

"Saya sama sekali gak dengar suaranya. Tahunya sewaktu menjelang subuh mau ke kamar mandi. Tapi perasaan gak enak, saya ke depan saya lihat roko-rokok sudah gak ada lagi. isi laci pun sudah kosong", ujar Rafika.

Menurutnya, maling itu masuk dari depan rumah dengan memanjat jerejak besi. Kebetulan diatas jerejak besi memang ada ruang yang bila di panjat bisa orang masuk. Dari situlah malingnya masuk. Kebetulan malam itu ia bersama dua putrinya tidur di rumah depan tempat mereka berjualan. Sedangkan suaminya, Muhammad Taufiq Sembiring bersama mertuanya tidur di rumah bagian belakang.

Pedagang sembako yang beralamat di jalan Perintis Kemerdekaan Lingkungan III Kelurahan Galang Kota ini mengaku sangat terpukul atas musibah yang menimpa dirinya. Karena uang yang dicuri maling itu merupakan modal usahanya. 

"Tinggal itulah modal kami, itu pula yang mereka ambil. Tak tahu lagi kami harus kemana mencari modal dan bayar angsuran", ucap Rafika sedih.  Akibat aksi pencuria itu kata Rafika, dia mengalami kerugian sekitar Rp 8 juta.  (01-DN)
Share:

Aksi Pencurian Bola Lampu di Galang Kembali Marak, Ini Wajah Pelaku Terekam CCTV


Galang, (Dessernews)
Warga Kelurahan Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang  resah. Karena aksi pencurian di daerah itu kini kembali marak, setelah sempat beberapa bulan senyap.  

Pencurian terhadap peralatan rumah tangga seperti bola lampu cukup masif disana. Para pelaku dalam menjalankan aksinya bergerak secara cepat. Mereka dengan mengendarai sepeda motor langsung menghampiri rumah warga dan kemudian memanjat bola lampu yang dalam posisi hidup. Setelah itu para pelaku kabur. 

Ozzy Barus, salah seorang pengusaha air minum "Gisel Water"  dalam akun facebooknya menuliskan,  bola lampu di teras rumahnya di Jalan Taman Siswa, Galang Kota di curi maling. Pelaku yang diduga berjumlah tiga orang itu terlihat dalam rekaman CCTV yang di pasang Ozzy. 

Menurutnya, aksi pencurian itu terjadi Selasa (25/05) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.  Namun ia mengetahui pagi harinya setelah dilihatnya bola lampu diteras rumahnya sudah tidak ada lagi. 

Selain di rumah Ozzy, rupanya di tempat lain juga sudah sering terjadi. Kemarin di aula bekas stasiun kereta api Galang empat buah bola lampunya juga hilang, tulis Ney Fatah, warga Galang Kota mengomentari akun facebook Ozzy Barus. 

Banyaknya komentar warga masyarakat menanggapi peristiwa aksi pencurian tersebut, membuat warga disana resah dan cemas. Mereka berharap pihak keamanan turun tangan dan segera membekuk para pelaku.  Mengingat wajah para pelaku telah terekam kamera CCTV. "Remakan itu bisa menjadi bukti permulaan untuk mengungkap para pelaku aksi pencurian ini. Kita berharap bapak keamanan segera menangkapnya", pinta warga. (01-DN)  

Share:

Sabtu, 23 Mei 2020

2 Pelaku Uang Palsu di Beringin Berhasil Dibekuk Anggota Kodim 0204/DS


Deli Serdang (DN) 
Anggota Kodim 0204/DS, Serka D Lumban Toruan Jumat malam sekitar pukul 19.30 WIB berhasil menangkap pelaku pemalsuan uang kertas di Dusun 7-A, Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.

Dari operasi penangkapan yang dilakukan Serka D.Lumban Toruan dari satuan Koramil 23/Brg bersama Kepala Desa Karang Anyar, Kadus 7A dan Ketua RT Dusun 7A, dua orang pelaku berhasil diamankan. Masing-masing Rwy, 39 tahun penduduk Dusun 7A Karang Anyar dan EN, 43 tahun penduduk Desa Samudera Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.

Selain dua pelaku, ditemukan sejumlah barang bukti untuk mencetak uang palsu tersebut berupa  1 unit Mesin printer,  1 buah pisau cutter, uang palsu pecahan Rp. 100.000  senilai Rp 20.600.000, uang palsu pecahan Rp.50.000  senilai Rp 10.450.000, 1 buah spidol tinta emas,  KTP an EN, resi KTP An Rwy, 1 unit handphone Android dan 36 lembar uang pecahan Rp.50.000 dan Rp.100.000 baru siap Printer.

Malam itu juga para pelaku dan sejumlah barang bukti uang palsu serta peralatan pendukung lainnya diserahkan kepada anggota unit Reskrim Polsek Beringin, Bripka Khairul Sitepu untuk selanjutnya di proses secara hukum.


Terungkapnya tindak pidana pemalsuan uang kertas ini, berkat informasi yang diberikan warga masyarakat Beringin kepada aparat penegak hukum disana. Serka D Lumban Toruan yang dikenal akrab dan familiyar dengan warga Beringin, selalu dan terus bersinergi dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama Beringin. Sehingga setiap tindak pidana kejahatan yang direncakan pelaku sering terungkap berkat kerja sama dengan masyarakat. (Nur/ND)


Share:

Jumat, 22 Mei 2020

Jokowi Jangan Kapok, Lelang Mobil Esemka dan Baju Kotak-kotak Bisa Dilanjutkan


Konser amal berisi lelang sepeda motor listrik Gesits yang bertanda tangan Presiden Joko Widodo dinilai penuh kontroversial lantaran panitia dan Presiden seolah-olah dikerjaian (prank) oleh pemenang lelang bernama M. Nuh.

"Konser MPR-BPIP-BNPB di tengah pandemik Covid-19 menyisakan banyak kontroversi. Salah satunya adalah soal lelang motor listrik," kata peneliti Institut Riset Indonesia (Ihttps://www.dessernews.com/p/blog-page_5.htmlnsis), Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/5).

Dimana pada acara itu, pemenang lelang M. Nuh disebut sebagai seorang pengusaha. Bahkan, identitas pekerjaannya diakui sudah diverifikasi oleh Wanda Hamidah dalam acara lelang tersebut.
"Sayangnya, identitas pengakuan itu tidak dicek benar oleh Wanda Hamidah. Di dunia maya, KTP M. Nuh beredar luas. Ia berprofesi sebagai buruh lepas. Di video itu, Wanda katakan sudah dua kali menelpon dan verifikasi," jelas Dian.

Hal tersebut merupakan satu pangkal permasalahan lantaran Wanda tidak teliti dalam melakukan pengecekan profesi si M. Nuh. "Terlepas hubungan antara profesi dan kekayaan seseorang tidak bisa digeneralisasi. Harusnya, ia curiga. Karena Wanda sebagai kurator data atau profiling peserta lelang. Peserta lelang adalah orang yang sudah terverifikasi. Misalnya, memberikan uang jaminan ikut lelang atau lainnya dengan ia bisa masuk mengikuti acara lelang lanjutannya," terang Dian. "Di sini letak krusial lainnya. Publik akan melihat acara lelang itu amatiran. Atau ekstrem hanya main-main," sambung Dian.

Akibatnya sekarang, opini publik jadi terbangun, yakni Presiden Jokowi terkena prank oleh M. Nuh. "Terlepas M. Nuh punya niatan atau tidak melakukan prank, namun yang pasti, publik akan menilai acara tersebut penuh kontroversi. Kontroversi itu dimulai ketika pelaksanaan konser itu sendiri. Dilakukan di tengah pandemik tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Cilakanya, pelaku elit negeri," tegas Dian.

Kontroversi tersebut semakin epik ketika kasus M. Nuh mencuat ke permukaan publik dengan identitas yang sebenarnya. "Konser ini paripurna kontroversinya. Terlepas penuh kontroversi, niat dan tujuan esensi kegiatan itu layak didukung. Hanya saja, perangkat pendukungnya tidak sesuai lantaran adanya pandemik Covid-19," tutur dia.

Namun, terlepas dari itu semua, lelang kemanusiaan untuk penanggulangan wabah Covid-19 bisa terus dilanjutkan, termasuk oleh Presiden. Tapi harus didukung alat kurator data mumpuni. "Misalnya, lelang mobil Esemka yang dikendarai Jokowi pertama kali sewaktu uji emisi. Atau kemeja kotak-kotak yang dipakai Jokowi pada Pilkada DKI. Kesemuanya itu adalah benda ikonik milik Jokowi dan memiliki perjalanan sejarah," demikian Dian Permata. (RMOL/01/DN)

Share:

Pemkab Dinilai Tidak Bekerja Maksimal, Kasus Covid 19 di Deli Serdang Meningkat Drastis


Deli Serdang (DN) Kasus penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara akhir-akhir ini  semakin meningkat dan cukup mengkhawatirkan. Dalam satu hari ada 6 orang yang dinyatakan positif Covid -19. Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Deli Serdang telah mencatat peningkatan kasus tersebut, terutama menjelang lebaran ini.

Kadis Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, dr Ade Budi Krista menyatakan diantara enam orang yang sudah dinyatakan positif ada satu orang yang kemudian meninggal dunia yang berdomisili di kecamatan Percut Seituan.

Warga Kecamatan Percut Seituan itu sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit UMSU Medan. Menurutnya, kasus untuk yang positif ini meningkat drastis saat ini.  Ummnya mereka dirawat di berbagai rumah sakit yang ada di Medan mulai dari Adam Malik, Marta Friska dan Bunda Thamrin Medan.

" Dalam satu hari kemarin (20 Mei) terjadi peningkatan paling tinggi yang positif. Dalam satu hari terjadi enam kasus dan satu diantaranya meninggal. Kita meminta agar masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada jangan berkerumun dan bisa menjaga jarak antara satu dengan yang lain. Meskipun saat ini momennya lagi mau lebaran, silaturahminya melalui medsos saja lah telepon atau kirim pesan," ucap.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Deli Serdang , dr Ade Budi Krista Kamis, (21/5/2020 mengatakan awalnya untuk yang positif  hanya 12 orang. Namun saat ini sudah menjadi 18 orang. Sementara untuk data yang meninggal dan sudah positif sudah ada 6 orang. Untuk yang sudah sembuh ada 8 orang dan saat ini masih terus mengikuti protokol kesehatan. Pemkab Deli Serdang langsung mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 ini.

Berbagai kebijakan pun sudah dibuat dan dikeluarkan dalam bentuk Surat Edaran yang ditandatangani oleh Sekda, Darwin Zein dengan nomor 451.1/1692 tentang pelaksanaan ibadah pada hari raya Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19.

Dari surat edaran yang ada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menegaskan tidak melaksanakan kegiatan Pawai Takbiran, Sholat Idul Fitri di Masjid Agung Pemkab dan juga tidak menerima tamu setelah sholat Idul Fitri di rumah dinas Bupati, Wakil Bupati, Sekda maupun rumah Dinas Camat.
  
Sementara beberapa warga menanggapi peningkatan tersebut, menilai pejabat Pemkab Deli Serdang tidak bekerja maksimal. “ Gak jelas pekerjaan pemkab, klau udah tau daerah Deli Serdang itu luas dan terpisah2, gk usah jadi pejabat. Daripada ujungnya gak ada solusi. Coba klen jalan2 ke tembung, batang kuis, dan sekitarnya. Maka akan kelihatan lah kerjaan klen tu gak ada untuk urusan Covid-19 ini. Gak usah bacot la pakek surat edaran lah”, kata Mahbub Budiman dalam akun facebooknya.

Hal yang sama juga dikemukakan Hafiz Kun Kun. Dalam akun fbnya ia meminta aparat pemkab turun langsung ke Tembung., "Coba sekali kali main ke Tembung. Lihat simpang jodoh pasar 7, pajak gambir.. Wih membludak orang orang nya", tulis Hafiz. (trb/01/ND)

Share:

BLT Kemensos Ditambah Hingga Bulan September 2020

Jakarta (Dessernews) Bantuan sosial (bansos) tunai dan sembako akan diberikan kepada masyarakat di seluruh daerah sampai September 2020. Bansos sembako ini diberikan masih dengan skema sama, tetapi bansos uang tunainya akan dikurangi sebesar Rp 300 ribu. Pengurangan ini dilakukan karena nantinya terdapat program-program pemulihan ekonomi, demikian dikatakan Menteri Sosial Juliari P Batubara,  Jumat (22/5).

"Untuk bansos tunai dan sembako ini awalnya hanya sampai Juni. Tapi, kemarin Ibu Menkeu di rapat kabinet memberikan persentasi dan mengusulkan agar bansos ini dilanjutkan sampai September 2020. Skemanya tetap sama, tapi untuk uang tunainya dikurangi menjadi Rp 300 ribu dari Rp 600 ribu. Pengurangan tersebut dilakukan karena saat ini ada program pemulihan ekonomi," katanya dalam Bincang Khusus RRI yang bertajuk "Bansos Disiapkan Sampai Juni". "Tapi, diusulkan lanjut dari Juli sampai September 2020 dengan skema yang berbeda," katanya, 

Kemudian, ia menjelaskan, program pemulihan ekonomi itu seperti ada subsidi pinjaman bunga untuk para Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Program tersebut akan berjalan setelah lebaran. Maka dari itu, nantinya pada Juli sampai September 2020 indeks bansosnya akan dikurangi. 

Ia melanjutkan, tumpang-tindih dalam memberikan bansos kepada masyarakat adalah hal yang wajar. Namun, kalau memang yang tumpang-tindih ditemukan, ia akan memperbaikinya pada tahap berikutnya. Sebab, ia sekarang lebih memilih kecepatan daripada ketepatan.

"Mudah-mudahhan tidak tumpang-tindih. Kalau saya jawab 100 persen tidak mungkin tumpang-tindih, saya kira tidak mungkin. Sekali lagi, kalau boleh memilih cepat atau tepat, saya memilih cepat sekarang. Kalau ada yang tumpang-tindih, satu atau dua bisa kami perbaiki di tahap berikutnya," kata dia.

Ia berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan pihak pemerintahan saat pandemi Covid-19. Dengan kerja sama yang baik, pandemi ini akan cepat selesai. "Kami di pemerintahan bekerja keras membantu masyarakat. Marilah kami tingkatkan rasa solidaritas agar pandemi Covid-19 segera selesai," kata dia.
Sebelumnya diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) memandang prosedur pembagian bantuan sosial di lapangan masih berbelit. Hal ini yang membuat masih ada keluarga penerima manfaat (KPM) terpaksa belum tersentuh bantuan sampai saat ini. Demi mengatasi hal ini, Jokowi meminta jajarannya memangkas prosedur agar pembagian bansos bisa dipercepat.

"Sekali lagi, ini butuh kecepatan. Oleh sebab itu, saya minta aturan itu dibuat sesederhana mungkin tanpa mengurangi akuntabilitas sehingga pelaksanaan di lapangan bisa fleksibel," kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas, Selasa (19/5).

Presiden mengingatkan, penyederhanaan aturan tidak boleh meninggalkan akuntabilitas. Yang terpenting, menurut dia, adalah bagaimana praktik di lapangan bisa menunjukkan adanya percepatan pembagian bansos.
Pemerintah memang dikejar target untuk segera merampungkan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada 8,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebelum Lebaran tiba. Angka tersebut lebih rendah dari target jumlah KPM yang seharusnya, yakni 9 juta keluarga di luar wilayah Jabodetabek.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, sebanyak 700 ribu KPM lainnya akan menerima BLT setelah Lebaran. Alasannya, lokasi tempat tinggal mereka cukup sulit dijangkau oleh petugas pos yang akan mengantarkan bantuan sosial tunai sebesar Rp 600 ribu per keluarga per bulan selama tiga bulan."Perlu saya sampaikan, insya Allah 5 hari terakhir jelang Lebaran kami akan lakukan penyaluran bansos besar-besaran. Dari target misalnya Kemensos jumlah target 9 juta (keluarga), yang akan kami salurkan sekitar 8,3 juta selama 5 hari ini," ujar Muhadjir selepas mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (18/5). (Rpk/Nur/ND)

Share:

Kamis, 21 Mei 2020

Tulus dan Ikhlas Mengawal Pencairan Dana BLT



Dua aparat penegak hukum di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang terus mengawal dan mengawasi jalannya proses pencairan dana BLT. Kedua aparat penegak hukum itu seperti tidak mengenal lelah.  Mereka masing -masing Serda Nasrun, Babinsa Koramil Galang dan FT Sinaga, Bhabinkamtibmas Polsek Galang.

Bekerja secara tulus, ikhlas dan profesional sudah menjadi tanggung jawab  Nasrun dan Sinaga serta teman-teman aparat lainnya di Galang. Maka tidak heran bila sejak hari pertama Selasa kemarin hingga saat ini, pencairan dana BLT Kemensos di Galang berlangsung tertib dan aman tanpa ada hambatan sedikit pun.

Berbeda dengan “kecamatan sebelah”, warganya meraung-raung karena dana BLT yang mereka terima tidak utuh. Melainkan telah di poklek oleh tangan-tangan jahil. Tentu saja hal itu membuat warganya menjerit histeris.

Tetapi di Galang Alhamdulillah. Tak ada satu pun warga yang disunat bantuan dana BLT nya. Yang diterima warga sesuai kwitansi yang mereka tanda tangani, yakni Rp 600.000 per kepala keluarga.

Dalam menyambut lebaran yang hanya tinggal beberapa hari lagi ini, sudah saatnya Bupati Deli Serdang, H Azhari Tambunan memberi apresiasi kepada seluruh petugas keamanan yang bekerja di lapangan.  Hal ini sebagai bentuk penghargaan dan kasih sayang seorang pimpinan kepada bawahannya. Insya Allah. (03/DN)
Share:

Pencairan Dana BST Desa Tanah Merah Lancar dan Tertib

Galang (DN) Pelaksanaan Pencairan Dana Bantuan Sosial Tunai ( BST ) dari Kementerian Sosial kepada warga desa di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (20/05) berlangsung lancar dan tertib. Setiap Kepala Keluarga menerima Rp 600.000 tanpa ada pemotongan satu rupiah pun.

Kepala Desa Tanah Merah Anton Hudayat kepada dessernews.com mengatakan secara simbolik warganya telah menerima bantuan dana BST tersebut. Jumlah warganya yang menerima bantuan sebanyak 101 kepala keluarga. Setiap kepala keluarga, kata Anton masing – masing menerima Rp 600.000 selama tiga bulan terhitung mulai dari bulan April 2020. 

“Alhamdulillah, secara simbolik bantuan dana BST sudah kita terima. Jumlah warga kita yang menerima BST sebanyak 101 kepala keluarga. Ini akan diberikan selama 3 bulan mulai dari mulai bulan April ini”,kata Anton yang di damping Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Galang, Jufri Salim.

Pemantauan dessernews.com di dilapangan di hari ke dua Rabu kemarin, warga desa yang menerima bantuan BST tersebut tampak lengang dan jauh dari kerumunan. Karena pembagian yang dilaksanakan di Kantor Camat Galang itu dilakukan secara simbolik.

Pencairan bantuan dana BST kepada 27 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Galang dilakukan dengan sistim bergilir. Pada hari Rabu kemarin, selain Desa Tanah Merah, juga tampak warga Desa Tanah Abang dan Desa Kotangan. (03/ DN)

Share:

Rabu, 20 Mei 2020

Yayasan Budi Murni Galang Kembali Bagikan Paket Sembako Kepada Kaum Dhuafa

Galang (DN) Yayasan Sosial Budi Murni Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Rabu siang (20/05) kembali menyalurkan paket sembako kepada masyarakat kurang mampu disana. Sebanyak 250  paket  sembako  dibagikan kepada kaum dhuafa dan fakir miskin serta empat rumah ibadah (masjid) dan satu Yayasan Pemulihan Kasih Bansa di Galang.

Ketua Yayasan Sosial Budi Murni, Jimmy Tanoto ketika dihubungi melalui telepon selular membenarkan aksi sosial tersebut. Menurutnya, pembagian paket sembako ini atas kerjasama Yayasan Sosial Budi Murni dengan pihak Muspika dan Kelurahan Galang Kota. 

“Dalam rangka menyambut lebaran, Yayasan Sosial Budi Murni kembali  berbagi dengan saudara-saudara kita yang kurang mampu”’ ucap Jimmy. Meski aksi social itu suda menjadi agenda tahunan Yayasan Sosial Budi Murni, namun Jimmy mengaku terinspirasi dengan postingan teman-teman di fb yang selalu memberitakan kegiatan-kegiatan berbagi. 

“Pembagian paket sembako ini juga berkat postingan-postingan poda Nurdin Barus di facebook yang mengajak orang untuk berlomba-loba berbuat kebaikan”, ujar Jimmy tertawa.   


Sebelumnya, bulan Apri kemarin Yayasan Sosial Budi Murni Galang juga telah menyalurkan paket sembako kepada warga masyarakat Galang yang terkena dampak wabah Virus Corona / Covid 19. Mereka diantaranya abang becak, supir motor dan pedagang kecil. (03/DN)

Share:

Selasa, 19 Mei 2020

Palang Merah Indonesia Lakukan Penyemprotan Rumah Warga Desa Kotangan

Galang (DN) 
Pemerintahan Desa Kotangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang Selasa, (19/05) melakukan penyemprotan disinfektan di rumah rumah warga dan pondok pesantren Al Qomariyah di desa itu.

Selain rumah warga dan Pondok Pesantren, juga dilakukan penyemprotan terhadap fasilitas umum dan pohon pohon dan tanaman pekarangan warga masyarakat.

Penyemprotan tersebut kata Kepala Desa Kotangan, Mayajaya merupakan kerja sama Pemdes Kotangan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Galang dan PMI Deli Serdang yang di dukung PMI Pemprov Sumatera Utara. 

Kepala Desa Kotangan, Mayajaya  Ekaputra kepada Jeky Uly Juliadi wartawan dessernews.com di Galang mengatakan pihaknya tetap mengantisipasi merebaknya wabah virus Corona ini di tengah masyarakat. 

"Penyemprotan ini salah satu upaya kita untuk memutuskan mata rantai penularan wabah virus Corona. Karena itu kita meminta bantuan PMI untuk mendukung penyemprotan ini. Alhamdulillah, PMI mendukung sepenuhnya", ucap Maya yang juga sebagai sekretaris PMI Kecamatan Galang.

Turut hadir Ketua Palang Merah Indonesia Kecamatan Galang, Rudianto SE dan unsur pengurus dan para relawan PMI. (Jeky/02/DN)
Share:

Hari Ini, 1721 KK Warga Galang Terima Dana BST Kemensos



Camat Galang, Marjuki S,Sos MAP, 
Deli Serdang (DN) Camat Kecamatan Galang, Marjuki S,Sos MAP, Senin malam (18/05) melakukan rapat dengan bawahannya para Kepala Desa se-Kecamatan Galang. Rapat yang dilaksanakan di aula Kantor Camat Galang itu dimaksudkan untuk mengatur secara tehnis penyaluran dana BST (Bantuan Sosial Tunai) dari Kementeria Sosial  yang akan direalisasikan Selasa hari ini (19/05) di kantor Pos Galang jalan Sersan Arifin, .

Camat Marjuki mengharapkan agar warga yang hendak mengambil dana BST nantinya tidak berjubel atau berpotensi menimbulkan kerumunan masa.  

Menurutnya, jumlah warga yang namanya telah terdaftar menerima BST  sektitar 1721 kepala keluarhga, dengan jumlah Rp 600.000 setiap Kepala Keluarga, “Jumlah warga kita yang menerima BST besok sekitar 1721 KK”, kata Marjuki saat dihubung melalui telepon seluler.

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Galang, Jufri Salim yang turut serta dalam rapat tersebut mengatakan, Camat Galang meminta para Kepala Desa untuk menerapkan aturan Physical distancing atau pembatasan jarak fisik kepada warganya. 

Selain itu, warga yang datang ke kantor pos wajib pakai masker dan memncuci tangan. “Dan jangan lupa agar warga membawa foto kopi kartu keluarga dan KTP asli”, kata Jufri mengutip ucapan Camat Marjuki. (03/DN)
Rapat tehnis tentang penyaluran bantuan dana BST di aula Kantor Camat

Share:

Senin, 18 Mei 2020

Ketua FKDM Apresiasi Kegiatan LPM Galang Kota Bagikan Masker Gratis


Deli Serdang (dessernews.com)
Ketua FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) Kecamatan Galang, Jufri Salim  mengapresiasi langkah dan tindakan yang dilakukan LPM Kelurahan Galang Kota yang membagi - bagikan masker gratis kepada masyarakat.


Menurut Jufri, LPM Galang Kota telah mempermudah masyarakat untuk melaksanakan salah satu dari sejumlah anjuran pemerintah. Seperti Menggunakan masker, cuci tangan, hindari kerumunan massa, berolah raga yang teratur dan ada lagi yang lainnya.

Sebagai salah satu lembaga Pemberdayaan masyarakat, LPM Kelurahan Galang Kota dinilai cukup aktif  mensosialisasikan bahaya Covid 19. "Memberi masker kepada warga masyarakat itu termasuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan salah satu alat pelindung diri seperti masker", sebut Jufri, Senin (18/05) kepada dessernews.com

Jufri meminta warga masyarakat Galang agar tetap waspada dan jangan sekali kali menganggap virus Corona sudah berakhir. "Sebelum ada penjelasan atau  pernyataan resmi dari pemerintah, kita harus tetap waspada", kata Salim.

Pengamatan Dessernews.com dilapangan, LPM Galang Kota di bawah Komando Sofyan Dante Sinaga terus melakukan bagi bagi masker kepada masyarakat. Alat penutup mulut itu sempat langka di Kelurahan Galang Kota. Namun sejak LPM menggandeng sejumlah perusahaan nasional seperti Bank BNI, PT Serdang Tengan, tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan masker. (007/DN)


Share:

Postingan Populer

Arsip Blog